Senin, 01 Februari 2010

Timun Mas


Disebuah desa yang terpencil hiduplah sepasang suami istri, yang hidup sehari-harinya mereka bertani, sayangnya mereka belum dikarunai seorang anak. Setiap hari mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari suami istri tersebut sedang berdoa untuk meminta seorang anak, mereka dikejutkan oleh suara gemuruh, dan seolah-olah dunia ini bergoncang-gonjang, mereka langsung berhamburan keluar rumah, terlebih setelah diluar rumah tubuh ini terasa lemas tidak berdaya, karena mereka melihat sosok raksasa yang sangat besar. Berkatalah sang raksasa itu "hai manusia, saya mendengar doamu, jangan kuatir kamu akan aku beri biji mentimun. Tanamlah biji ini nanti kamu akan mendapatkan seorang anak perempuan. Tapi ada syaratnya, pada usia 17 tahun anak ini harus kamu serahkan padaku."

Hari berganti hari, minggu berganti minggu sepasang suami istri rajin sekali merawat tanaman mentimun, tidak terasa tanaman mentimun sudah berbuah yang berwarna keemasan dan semakin lama semakin besar. Dengan hati-hati mereka memotongnya,...........

Betapa terkejutnya, didalam buah mentimun itu mereka melihat seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Karena berasal dari buah mentimun maka mereka menamai bayi tersebut dengan Timun Mas.

Tahun demi tahun, Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya, tapi mereka juga sangat takut, karena mereka teringat akan ucapan sang raksasa, bahwa pada umur 17 tahun Timun Mas akan diambilnya. Kedua orang tua tersebut segera menemui Timun Mas, diceritakanlah semua asal-usulnya Timun Mas, karena Timun Mas anak yang menurut pada orang tua dan pintar, maka dengan dibekali sebuah kantung kain Timun Mas segera pergi berlari kehutan.

Dengan kepergian Timun Mas datanglah Raksasa devil yang menagih janjinya, karena tidak sabar dan telah menunggu terlalu lama, iapun tahu telah dibohongi, maka iapun menghancurkan pondok orang tua itu, lalu ia mengejar Timun Mas kedalam hutan.

Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat. Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.

Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri.

Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.

Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke dalamnya. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.

Tamatlah Riwayat sang Raksasa tersebut, kemudian Timun Mas kembali menemui orang tuanya, dan mereka sekarang bisa berkumpul bersama dan hidup bahagia selamanya.


Read More,...